Rabu, 04 Maret 2009

Aku Tahu, Kau Takkan Menangis

Langitmu bergemerlap kemerah-merahan
Tapi bukan kembang api
Penuh garis-garis asap putih pekat
Meluncur turun ke tanahmu bagai cakar

Tembok-tembokmu telah turun dihantam mesiu
Hampir rata dengan tanah
Menjadi reruntuhan, menjelma kuburan
Menimbun sepi makhluk-makhlukmu yang malang

Bagaimanapun keadaanmu, penuh reruntuhan dan mayat
Engkau telah menang
Musuhmu telah kabur meninggalkanmu, mereka kehilangan harga diri
Sedangkan engkau, harga dirimu masih sediakala

Aku tahu, kau takkan menangis
Bangkit, terimalah uluran tanganku
Masa depanmu pasti kan cerah
Walaupun perjuanganmu masih panjang
Berdiri dan mulailah menapak, hadapi musuhmu lagi

Aku sekarang ada di belakangmu dan seterusnya
Tunjukkan sampai matipun kau kan terus bertahan
Atau mungkin sampai musuhmu punya malu

Tidak ada komentar: